• EKONOMI DIGITAL

     ISU PRIORITAS TRANSFORMASI EKONOMI BERBASIS DIGITAL PELAKU USAHA



        Teknologi dapat memberikkan berbagai dampak dalam kehidupan, terutama pada gaya hidup sehari-hari. Dahulu uang sangat perlu dibawa, tetapi sekarang tidak akan menjadi masalah jika tidak membawa uang tunai karena sudah ada e-wallet. Sekarang, smarthphone merupakan hal wajib dibawa karena semua sarana seperti pembayaran dan komunikasi telah ada di dalamnya. Dengan perubahan zaman sekarang, digital ekonomi sudah menjadi sebuah keharusan yang dimiliki masyarakat dari semua kalangan usia untuk paham dan mengerti teknologi terbaru sederhana masa kini.

        Setelah sempat merasakan resesi akibat serangan pandemic. Perlahan ekonomi baik global maupun domestic mulai membaik. Salah satu upaya untuk mempercepat pemulihan ekonomi adalah dengan terus mendorong transformasi ekonomi berbasis digital, yang juga menjadi salah satu isu proritas agenda utama dalam Presidensi G20 Indonesia 2022. Isu transformasi ekonomi berbasis digital yang dibahas dalam Presidensi G20 Indonesia 2022 menjadi terasa penting bagi negara-negara berkembang, termasuk Indonesia. Optimalisasi teknologi digital dapat dilakukan utamanya guna memberdayakan Usaha Mikro Kecil dan Menengah(UMKM) Sekaligus untuk meningkatkan inklusi keuangan sebagaimana arahan Bapak Presiden.

        Disampaikan oleh Widya Listyowulan bahwa digital ekonomi dengan kebijakan public di Indonesia saling berhubungan. Dimana, Indonesia memiliki 7 Unicorn, jika di Indonesia tidak menerapkan kebijakan public berupa peraturan-peraturan maka akan berdampak pada pelanggaran yang dapat dilakukan oleh suatu pelaku usaha.

        Dalam mendorong UMKM melakukan digitalisasi, terdapat sejumlah tantangan seperti masih rendahnya literasi digital, kapasitas dan kepemilikan perangkat digital termasuk insfrastruktur pendukung yang masih terbatas, jaringan internet yang belum merata, persaingan yang semakin ketat antar pelaku usaha, cyber security, masalah human capital dan regulasi yang tidak mengikuti perkembangan zaman. Denga itu pada masa pengembangan ekonomi berbasis digital seperti saat ini memang menjadi salah satu strategi utama mempercepat pemulihan ekonomi pasca pandemic COVID-19. Pengembangan ekonomi berbasis digital juga didorong adanya pergeseran perilaku masyarakat yang cenderung menggunakan platform digital di berbagai sektor kegiatan.

        Keterampilan dan literasi digital dinilai menjadi elemen kunci pada era digitalisasi dan kemajuan teknologi yang pesat. Kepandaian digital diyakini bisa memberikan manfaat yang optimal bagi seluruh masyarakat dalam hal ekonomi digital sehingga setiap negara perlu memiliki indicator untuk mengukur keterampilan dan literasi digital. Lemahnya perlindungan dan pengetahuan bagi pelaku UMKM, menjadikan pembahasan isu literasi digital dan keterampilan digital di Forum G20 guna meningkatkan kesiapan masyarakat dalam ekonomi digital. Indonesia mendorong pemeretaan literasi dan keterampilan digital masyarakat sebagai salah satu persyaratan transformasi digital yang inklusi.

        Pemerintah Indonesia saat ini sedang terus melakukan berbagai inisiatif dalam mempercepat keuangan inklusif pada semua kelompok masyarakat melalui Peraturan Presiden Nomer. 114 Tahun 2020 tentang Strategi Nasioanl Keuangan Inklusif (SNKI).

    Serta melalui Presidensi G20, diharpakan mendapatkan hasil yang baik agar masyarakat bisa memanfaatkan ruang digital secara produktif dan dinamis untuk meningkatkan jumlah sumber daya manusia yang ulet dan pandai dalam teknologi serta mendorong pertumbuhan nilai-nilai ekonomi digital.

    Baca Juga

  • You might also like

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

Arsip Blog